akun pro thailand

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /home/rsamino/public_html/index.php:1) in /home/rsamino/public_html/wp-content/plugins/wc-captcha/includes/class-cookie-session.php on line 46

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /home/rsamino/public_html/index.php:1) in /home/rsamino/public_html/wp-content/plugins/wc-captcha/includes/class-cookie-session.php on line 49

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /home/rsamino/public_html/index.php:1) in /home/rsamino/public_html/wp-content/plugins/wc-captcha/includes/class-cookie-session.php on line 49

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /home/rsamino/public_html/index.php:1) in /home/rsamino/public_html/wp-content/plugins/wc-captcha/includes/class-cookie-session.php on line 49

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /home/rsamino/public_html/index.php:1) in /home/rsamino/public_html/wp-content/plugins/wc-captcha/includes/class-cookie-session.php on line 49

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /home/rsamino/public_html/index.php:1) in /home/rsamino/public_html/wp-content/plugins/wc-captcha/includes/class-cookie-session.php on line 49
PENTINGNYA MOBILISASI DINI PASCA OPERASI - RSJD Dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah

PENTINGNYA MOBILISASI DINI PASCA OPERASI

PENTINGNYA MOBILISASI DINI PASCA OPERASI

Mengapa setelah operasi dianjurkan untuk bergerak sedini mungkin?. Bukankah masih terasa nyeri?. Bukankah harus banyak istirahat setelah operasi agar cepat sembuh?. Mungkin pertanyaan ini sering muncul dalam benak kita. Nah, mari simak penjelasan berikut ini.

Operasi merupakan tindakan yang dilakukan pada pasien dengan indikasi pembedahan dengan tujuan menghilangkan atau mengurangi keluhan yang dirasakan oleh karena suatu penyakit yang dimulai dengan membuka bagian tubuh yang akan ditangani dan diakhiri dengan penutupan luka. Tindakan pembedahan akan meninggalkan luka yang terasa nyeri saat anestesi mulai habis. Tetapi jangan khawatir, petugas akan memberikan obat pengurang rasa sakit sesuai dengan resep dokter.

Pasien paska operasi sering menunda untuk bergerak ( mobilisasi ) salah satunya karena nyeri dan takut jahitan lepas / takut luka terbuka kembali. Padahal hampir semua jenis operasi membutuhkan mobilisasi atau pergerakan badan sedini mungkin. Mobilisasi sudah dapat dilakukan sejak 6 jam setelah pembedahan dan setelah pasien sadar atau anggota gerak tubuh dapat digerakkan kembali setelah dilakukan pembiusan regional. Mobilisasi dini berguna untuk mengalihkan perhatian pasien dari nyeri yang dirasakan. Mobilisasi dini mempunyai peranan penting mengurangi rasa nyeri dengan cara menghilangkan  konsentrasi pasien pada lokasi nyeri / daerah operasi, mengurangi aktivasi meditor kimiawi pada proses peradangan yang meningkatkan respon nyeri dan meminimalkan transmisi saraf nyeri menuju saraf pusat sehingga nyeri  yang dipersepsikan menjadi berkurang.

Selain itu, mobilisasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka operasi selain nutrisi dan personal hygiene menurut Puspitasari,HA & Sumarsih (2011). Mobilisasi merupakan kemampuan individu untuk bergerak bebas dengan tujuan memenuhi kebutuhan aktivitas dalam mempertahankan  kesehatannya. Mobilisasi dini dapat dilakukan pada kondisi pasien yang membaik. Selama proses penyembuhan luka, peredaran darah yang baik akan mempengaruhi luka untuk pertumbuhan atau perbaikan sel. Mobilisasi akan memperlancar peredaran darah sehingga suplai oksigen  ke jaringan menjadi lancar dan luka segera mengalami pemulihan. Suplai oksigen yang baik dapat mempercepat tumbuhnya jaringan baru pada luka operasi, memperbaiki metabolisme tubuh dan mengembalikan kerja fisiologis organ-organ vital serta mencegah kekakuan otot dan sendi

Mobilisasi paska operasi merupakan kegiatan pergerakan yang dilakukan pasien setelah beberapa jam paska operasi yang dilakukan dengan rentang gerak yang sederhana ( tidak membutuhkan energi yang banyak). Menurut A. Potter dan Perry (2006) mobilisasi paska operasi dipengaruhi beberapa faktor, yaitu faktor fisiologis seperti nyeri, peningkatan suhu tubuh, perdarahan, faktor emosional seperti kecemasan, motivasi, sosial support dan faktor perkembangan seperti usia dan status paritas. Adapun tahapan mobilisasi yaitu pada 6 jam pertama pasien harus bisa menggerakkan anggota tubuhnya di tempat tidur ( menggerakkan jari, tangan dan menekuk lutut), kemudian setelah 6-10 jam harus bisa miring ke kiri dan ke kanan, setelah 24 jam dianjurkan untuk belajar duduk kemudian dilanjutkan belajar berjalan. Mobilisasi bertahap sangat membantu jalannya penyembuhan dan memberikan kepercayaan pada pasien bahwa dia mulai sembuh.

Penelitian dari Sari Desi,dkk (2021) menyebutkan ada pengaruh mobilisasi dini terhadap pemulihan peristaltik usus pada pasien yang menjalani operasi laparotomi. Mobilisasi dini   mampu merangsang kembali fungsi usus dan menghasilkan suara peristaltik yang normal. Sedangkan menurut Dirgahayu Inggrid (2019) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa terdapat pengaruh mobilisasi dini terhadap tingkat nyeri pada pasien post sectio caesarea. Penelitian tersebut sejalan dengan hasil penelitian Appolonaris Tomas Berkanis,dkk (2020) yang dilakukan pada 22 responden sebelum dan sesudah dilakukan mobilisasi dini. Hasilnya setelah dilakukan mobilisasi dini, 95% responden mengalami penurunan skala nyeri. Hal ini menunjukkan bahwa mobilisasi dini mempengaruhi intensitas nyeri pada pasien paska operasi sehingga dapat digunakan sebagai salah satu cara non farmakologi dalam mengontrol nyeri paska operasi.

            Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa mobilisasi dini dilakukan secara bertahap dan banyak manfaat dari mobilisasi dini yang dilakukan paska operasi seperti mengurangi nyeri yang dirasakan, meningkatkan pemulihan peristaltik usus, penyembuhan luka semakin baik dan menjadikan lebih cepat mandiri dalam melakukan semua aktivitas.

Nah, sudah tahu kan pentingnya mobilisasi dini setelah operasi?, jangan takut lagi untuk bergerak ya?

 

Daftar Pustaka

Berkanis,A.T.,Nubatonis,D.,& Lestari,I.F.(2020), Pengaruh mobilisasi dini terhadap intensitas nyeri pada pasien post operasi di RSUD S.K.Lerik Kupang tahun 2018.CMK-K Applied Scientifics Journal,3(1),6-13

Dirgahayu Inggrid, Asatari Istiuami, Rizky Muliani (2019), Pengaruh mobilisasi dini terhadap tingkat nyeri pada pasien post sectio caesarea di RSUD Al-Ihsan Kab. Bandung, Immanuel Jurnal Ilmu Kesehatan,elISSN2597-9635 Volume 13

Hidayati (2021), Pengaruh mobilisasi dini terhadap penurunan intensitas nyeri post operasi sectio caesarea di ruang  rawat inap kebidanan, Jurnal Ilmu Kesehatan, 10(1), 42-45. http://doi.org/10.32534/jikumc.v10i.1971

Potter & Perry (2006), Buku Ajar Fundamental Keperawatan,Edisi IV, Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC

Puspitasari.HA.,Sumarsih.T.,(2011), Faktor faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka operasi sectio caesarea (SC), Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Feb 1;7(1)

Sari Desi,dkk (2021), Pengaruh pemberian mobilisasi dini terhadap pemulihan peristaltik usus pada pasien post operasi laparotomy di Rumah sakit Grandmed Lubuk Pakam, Jurnal Keperawatan dan Fisioterapi (JFK),e-ISSN 2655-0830 Vol 4 No.1,Edisi Mei-Oktober 2021, http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKF

Share

Humas RSJD Dr. Amino Gondohutomo

Selamat datang di website RSJD dr. Amino Gondohutomo, Kami siap membantu Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

14 + = 19

WordPress Video Lightbox Plugin